Gilimanuk, 08 Mei 2024 – Petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Bali telah melaksanakan tugas penting dalam memberikan materi bimbingan teknis (bimtek) mengenai satwa liar sesuai dengan permintaan dari Balai Taman Nasional Bali Barat (BTNBB). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas petugas dalam penanganan satwa liar di wilayah konservasi.
Selama pelaksanaan bimtek, personil dari Resort KSDA Gilimanuk memberikan praktek pelatihan pembuatan tulup dan penggunaan tulup kepada peserta diklat. Tulup, sebagai alat tradisional, digunakan dalam penanganan satwa liar secara aman dan efektif. Latihan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan teknis petugas BTNBB dalam menangani satwa liar dengan lebih baik dan meminimalkan risiko cedera baik bagi satwa maupun petugas.
Pada sore harinya, sekitar pukul 17.00 WITA, petugas Balai KSDA Bali bersama dengan personil Resort KSDA Gilimanuk dan Karantina Gilimanuk melaksanakan pelepasliaran satwa hasil tangkapan. Sebanyak 139 ekor burung dan 8 ekor tokek yang ditangkap di Pelabuhan Gilimanuk dilepaskan kembali ke habitatnya di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bali Barat.
Pelepasliaran ini merupakan bagian dari upaya konservasi untuk memastikan satwa-satwa tersebut dapat kembali hidup di habitat alami mereka dan berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Kegiatan ini juga menunjukkan komitmen bersama antara berbagai instansi dalam melestarikan keanekaragaman hayati di Bali.
Dengan adanya bimtek dan pelepasliaran ini, diharapkan kolaborasi antara KSDA Bali, BTNBB, dan Karantina Gilimanuk akan semakin kuat dalam upaya perlindungan dan konservasi satwa liar. Kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga dan melestarikan satwa liar di lingkungan sekitar.
Komentar