Informasi

Berita

Jun

01

Jembrana, 31 Mei 2024 - Sebanyak 14 ekor penyu hijau (Chelonia mydas) telah berhasil dilepasliarkan di Pantai Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pemeriksaan kesehatan terhadap 15 ekor penyu hasil sitaan Polres Jembrana. Dari 15 penyu tersebut, terdiri dari 13 ekor betina dan 2 ekor jantan dengan variasi ukuran panjang kerapas mulai dari 47 cm hingga 90 cm dan lebar kerapas dari 42 cm hingga 71 cm. Semua penyu telah diberi nomor tagging dari IDB 01456 hingga IDB 01470.

Kegiatan pelepasliaran ini dilaksanakan pada hari Jum'at, 31 Mei 2024, pukul 09.30 WITA, di lokasi KPP Kurma Asih, Desa Perancak Kabupaten Jembrana. Namun, satu ekor penyu jantan dengan nomor tagging IDB 01458 belum bisa dilepasliarkan karena masih dalam perawatan medis akibat kelainan pada alat kelaminnya dan memerlukan waktu pemulihan lebih lanjut.

Acara pelepasliaran ini dihadiri oleh berbagai pejabat dan tokoh penting, termasuk Bupati Jembrana, Damdin 1617 Jembrana, Kapolres Jembrana, Unsur dari Kejaksaan Negeri Jembrana, DPRD Kabupaten Jembrana, Yayasan JSI, KPP Kurma Asih, awak media, serta masyarakat setempat. Dalam kesempatan ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Balai KSDA Bali memberikan penghargaan dan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Jembrana dan Polres Jembrana yang telah berperan aktif dalam upaya konservasi dan perlindungan tumbuhan dan satwa liar di Provinsi Bali.

Balai KSDA Bali, sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan representasi Direktorat Jenderal KSDAE di daerah, menyatakan komitmennya untuk terus berkoordinasi dan bersinergi dengan instansi terkait, serta melibatkan peran serta masyarakat dalam upaya konservasi tumbuhan dan satwa liar. Balai KSDA Bali akan terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi TSL dan mengedepankan cara-cara persuasif serta non-litigasi dalam menyelesaikan permasalahan konservasi, dengan tetap memperhatikan kesejahteraan TSL dan mempertimbangkan nilai-nilai luhur budaya Bali untuk melestarikan keanekaragaman hayati dan lingkungan hidup di Pulau Bali.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan populasi penyu hijau di Bali dapat terus terjaga dan menjadi contoh positif bagi daerah lain dalam upaya konservasi lingkungan hidup.

BALAI KSDA BALI | Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bali


Komentar

Top